Kamis, 09 Februari 2012

Asal Usul Permainan American Football dan Perbedaannya Bola Rugby

Asal Usul

Awal mula Rugby di Inggris diperkirakan berasal dari abad ke-19. Terbukti pada tahun 1800-an, Rugby sudah diperkenalkan di sekolah-sekolah terkenal di Inggris. Sementara American Football diperkirakan merupakan pengembangan lebih lanjut dari Rugby. Dikatakan bahwa orang Inggris membawa permainan ini ke Kanada pada akhir abad 19 yang kemudian menyebar ke Amerika. Pada saat itu keduanya tidak dibedakan seperti sekarang. Di Amerika, Rugby mengalami berbagai jenis modifikasi dalam teknis maupun peraturan permainan sehingga menjadi olahraga yang kini dikenal dengan American Football.

Bola

Pada American Football bola yang digunakan adalah sebuah bola yang berbentuk bulat lonjong. Dengan ukuran panjang sekitar 28 cm (11 inci) dan ukuran lingkar tengah sekitar 56 cm (22 inci).

Pada Rugby bola yang digunakan adalah sebuah bola yang berbentuk bulat lonjong berbentuk mirip bola pada American Football namun cenderung lebih bulat. Dengan ukuran panjang sekitar 27 cm dan ukuran lingkar tengah sekitar 60 cm.

Sumber : http://frankridwan8.blogspot.com/2011/10/perbedaan-american-football-dan-rugby.html

Rabu, 08 Februari 2012

Peraturan Flag Football

Pasal 1 : Peraturan Umum
Pertandingan dimainkan antara 2 tim. Pertandingan dipandu oleh 4 official, dimana satu diantaranya adalah time keeper. Pertandingan boleh dipandu kurang dari 4 official dengan persetujuan dari kedua team captains. Pemain yang berada di lapangan dari masing-masing tim berjumlah minimal 6 orang dan maksimal 8 orang, dengan minimum 3 offensive lineman. Apabila pada saat kick off salah satu tim tidak dapat menghadirkan 6 pemain maka pertandingan ditetapkan berakhir dengan WO dengan nilai 17-0. Tim boleh memiliki pembagian tim (offense, defense, dan special team) atau tidak (play all roles team). Waktu untuk substitusi adalah sejak dead ball hingga break huddle. Pemain yang digantikan harus meninggalkan lapangan ke daerah bench timnya sendiri. Selama pergantian pemain tidak ada penghentian play calling time. Tidak boleh lebih dari 8 orang setelah break huddle. Masing-masing tim memilih team captain(s) yang bertugas membuat keputusan tim dan merupakan satu-satunya pemain yang berkomunikasi dengan official. Baik pada specialized team maupun play all roles team boleh memiliki captain offense dan defense yang berbeda. Team captain(s) harus diberitahukan pada official sebelum pertandingan dimulai dan tidak boleh berganti hingga akhir pertandingan kecuali captain tidak ada di lapangan karena cedera atau digantikan pemain lain. Apabila hal ini terpaksa dilakukan pemberitahuan dilakukan sebelum ball spotting. Pemain selain captain TIDAK BOLEH mempertanyakan keputusan official. Semua orang yang berafiliasi dengan tim (pemain, substitutes, coaches, trainers, dll) harus mengikuti perintah official yang bertugas. .
Pasal 2 : Perlengkapan pertandingan
Perlengkapan pertandingan disediakan oleh panitia penyelenggara pertandingan dan meliputi:
Lapangan: Lapangan berukuran 80 x40 yards. Lapangan dibagi menjadi 2 endzone di masing-masing ujung lapangan (@10 yards) dan 4 zones (@15 yards) Bola: Bola terbuat dari kulit. Harus disetujui oleh official. Official boleh meminta penggantian bola pada saat pertandingan berlangsung. Field marker: Diletakkan di sisi kanan dan kiri lapangan untuk menandai zone-zone dalam lapangan. Field marker menandai (1) goal lines [Goal marker], (2) setiap20 yards [primary marker], dan (3) setiap10 yards [secondary marker] Spotter: Diperlukan dua spotter untuk menandai (1) tempat diletakkannya bola sebelum play, dan (2) first down line. Perlengkapan official: Diperlukan 1 buah alat penghitung waktu yang dipegang oleh kepala official, 4 peluit, 4 buah bendera berwarna kuning/merah. .
Pasal 3 : Perlengkapan pemain (Legal)
Pada saat pertandingan, pemain harus mengenakan: Jersey/Pakaian yang sewarna dengan pakaian yang dikenakan rekan satu timnya dan berwarna kontras (dapat dibedakan) dengan pakaian tim lawan. Pakaian harus dimasukan ke dalam celana agar tidak menutupi flag belt. Flag belt dengan tiga bendera di (1) sisi kanan, (2) sisi kiri, (3) belakang bagian pinggang pemain. Flag TIDAK boleh ditutupi oleh apapun – flag yang tertutup oleh kaos atau apapun bisa dikenakan penalti5 yards dari LOS, repeat down (false start penalty pada offense atau offside penalty pada defense). Sepatu. Celana olahraga (shorts / training). Pada saat pertandingan pemain dianjurkan/diperbolehkan untuk memakai: Seragam tim/jersey atau baju olahraga yang satu warna dengan team. Pelindung gigi. Pelindung (braces/guards/sleeves) dengan bahan yang lunak. Gloves. Masuknya pemain dengan perlengkapan yang tidak memenuhi syarat ke dalam lapangan akan mengakibatkan penalti bagi tim bersangkutan5 yarddari LOS, repeat down (false start penalty pada offense atau offside penalty pada defense). Pemain yang injured, atau terlihat injured di mata official pada suatu play, harus digantikan selama setidaknya play berikutnya hingga selesai di observasi. .
Pasal 4 : Perlengkapan pemain (ilegal)
Pemain tidak boleh membawa atau mengenakan sesuatu yang dapat membahayakan dirinya dan pemain lain pada saat pertandingan. Hal itu termasuk: Mengantongi benda keras. Sepatu dengan cleats/spikes dari bahan keras. Helm. Braces/guard dari bahan yang keras. Ikat pinggang. Jam tangan. Perhiasan. Official berhak mengeluarkan pemain yang dianggap membawa atau mengenakan sesuatu yang dianggap membahayakan atau meragukan bagi dirinya dan pemain lain. .
Pasal 5 : Waktu pertandingan
Waktu pertandingan adalah 2 x 20 menit. Waktu pertandingan setiap babak dimulai setelah bola kickoff tertangkap oleh team lawan. Apabila bola kickoff ; Drop, Touchback, out of bounds, maka waktu di mulai setelah wasit meletakan bola di LOS dan menyatakan game siap dimulai. (waktu dimulai bersamaan dengan dimulainya huddle clock). Pada 2 menit terakhir dengan waktu bersih maka waktu akan di mulai setelah snap. Huddle clock : 30 second. ‘Waktu kotor’ digunakan pada 18 menit pertama tiap half dan hanya berhenti oleh ‘TIMEOUT’ (official & team timeout) dan tercetaknya score / TOUCHDOWN. Extra Point / PAT (point after touchdown) tidak menggunakan waktu. (waktu mati). Waktu bersih digunakan pada 2 menit terakhir setiap babak (2 minutes warning) & waktu akan berhenti pada : time outs. incomplete pass. out of bounds. change of possession. tercetaknya angka (Touchdown). Timeout atas permintaan tim boleh diminta oleh semua pemain yang terlibat dalam play sebelumnya dan berada dalam lapangan. Timeout tim berlangsung selama 60 detik. Setiap tim dapat melakukan 2 kali time out setiap half. Time out atas permintaan official berlangsung selama yang diperlukan dan tidak terbatas jumlahnya. Setelah time out, waktu akan berjalan kembali pada snap. Team captain atau quarterback boleh menanyakan waktu yang tersisa pada official pada saat dead ball dan official diharapkan dapat memberitahukan waktu dengan tepat. Pada akhir half pertama, diberikan istirahat selama 5 menit. Selama waktu istirahat, pemain boleh meninggalkan tempat pertandingan. Setelah 3 menit, official akan meniup peluit sebagai tanda peringatan di lapangan pertandingan. Tim harus telah kembali ke lapangan pada waktu istirahat berakhir atau pertandingan dinyatakan berakhir dengan walk-out dengan kemenangan 17 poin dari tim yang melakukan walk out. Apabila setelah second half berakhir skor kedua tim sama, maka pertandingan akan dilanjutkan dengan OVERTIME. Peraturan mengenai overtime akan diatur kemudian. Shortened Period: Sebelum pertandingan dimulai, waktu pertandingan dapat dikurangi dengan persetujuan kedua tim dan official. Waktu pertandingan dapat dikurangi official di tengah pertandingan (misalnya: saat terjadi hujan deras/petir/kondisi membahayakan lain) tanpa persetujuan kedua tim. Extended Period:Half dapat diperpanjang 1 down (tanpa waktu berjalan) apabila muncul kondisi-kondisi sebagai berikut: Terjadi foul pada play terakhir dan penalti diaccept. Terjadi double foul. Terjadi replay down. Terjadi touchdown dan apabila extra poin dimainkan dapat mempengaruhi hasil akhir pertandingan. .
Pasal 6 : Overtime Period
Overtime TIDAK menggunakan waktu pertandingan kecuali 30 second huddle time. Tiap team mendapatkan kesempatan offense yg sama untuk memperoleh TD / poin. Setiap team di berikan 4 kesempatan (downs) untuk mencetak angka (TD) sesuai dengan regulasi permainan. Conversion poin (1 poin/ 2 poin) di berlakukan sesuai dengan regulasi pertandingan. Bola akan ditempatkan pada garis20 yard. Interception oleh team bertahan (defense) mematikan sisa kesempatan (TURNOVER). Selama overtime masing-masing tim mendapat 1 time out. Bila kedua team telah menggunakan kesempatan tersebut dan belum ada yg berhasil membuat TD/Poin, maka masing masing team akan mendapatkan kesempatan yg sama kembali sampai salah satu team berhasil membuat point dan tidak terjadi seri. .
Pasal 7 : Skor
Skor diperoleh dengan cara :
Touchdown (6 poin) : Pinggang pemain melewati goal line (pada rush play) atau completed catch yang dilakukan di endzone (pada pass play) 1 point conversion (1 poin) : Tim yang mencetak TD mendapat satu kesempatan mendapatkan extra poin dengan cara yang sama dengan TD, play dimulai dari garis 2.5 yard. 2 point conversion (2 poin) : Tim yang mencetak TD mendapat satu kesempatan mendapatkan extra poin dengan cara yang sama dengan TD, play dimulai dari garis 10 yard. Safety (2 poin) : Apabila pemegang bola tim offense terkena tackle di daerah endzonenya sendiri atau penalti mengakibatkan bola masuk ke endzone. Tim yang terkena safety melakukan punt dari garis20 yard. Mercy rule : Pertandingan dinyatakan selesai apabila salah satu tim tertinggal lebih dari 28 poin. Akan tetapi tim yang kalah dapat memilih untuk melanjutkan pertandingan hingga waktu selesai (service to participate) .
Pasal 8 : Kickoff
Pada awal pertandingan salah satu official melakukan coin toss di tengah lapangan, disaksikan oleh satu team captain dari masing-masing tim. Tim visitor memilih sisi koin. Apabila pertandingan tidak dilakukan di kandang salah satu tim maka tim captain yang datang lebih dulu berhak memilih sisi koin. Pemenang coin toss dapat memilih salah satu pilihan diantara: Receive Kick Tim yang kalah dalam coin toss akan memperoleh satu dari pilihan yang tersisa dan memilih sisi lapangan. Kickoff dilakukan dari garis20 yardtim yang melakukan kick. Pemain dari kicking team tidak boleh melewati garis20 yard(kicker field) sebelum bola di tendang (kecuali place kicker apabila tidak ada kicking tee dan kicker). ONSIDE KICK tidak boleh dilakukan. Pemain dari receiving team tidak boleh melewati garis40 yard(kicker field) sebelum bola ditendang. Apabila bola melewati ujung lapangan maka play selanjutnya dimulai dari garis20 yardreceiver field. Apabila bola jatuh menyentuh tanah di daerah endzone (touchback) maka play selanjutnya dimulai dari garis20 yardreceiver field. Apabila bola keluar dari sisi-sisi lapangan maka play selanjutnya dimulai dari garis 40 yard receiver field atau dari titik bola keluar lapangan (yang lebih menguntungkan bagi receiving team). Jika bola keluar dari lapangan pada End Zone maka play dianggap Touch Back dan dimulai dari20 yard line. Penerima bola dapat melakukan fair catch dan play dinyatakan dead di titik dan waktu bola tertangkap atau menyentuh tanah. Setelah penerima bola melakukan sinyal fair catch, ia tidak boleh diintervensi dalam penerimaan bola. Apabila bola tertangkap di endzone (receiving team), penerima bola boleh meminta touchback dengan cara menyentuhkan sebelah lututnya ke tanah. Play berikutnya akan dimulai dari garis20 yard(receiving team). Apabila bola telah menyentuh anggota badan apapun oleh seseorang dari receiving team di luar atau didalam daerah endzone dan bola jatuh (drop) di daerah endzone, maka SAFETY diberlakukan. (Point of Contact Rules). Fair catch dapat dilakukan di mana saja dalam lapangan. Kecuali di endzone, fair catch akan mengakibatkan bola mati di titik catch. Play berikutnya akan dimulai dari garis tersebut. Penerima bola dapat mencoba mengembalikan bola sejauh mungkin hingga ia terkena tackle. Tidak ada muffed ball/fumble pada kickoff: Apabila bola telah menyentuh anggota badan apapun dari seseorang dari receiving team, maka bola dinyatakan mati dan akan dispot di point of contact atau poin terakhir bola berhenti/out of bounds (yang lebih merugikan bagi receiving team) . Apabila bola tidak tertangkap dan tidak menyentuh pemain receiving team, kicking team boleh ‘mematikan’ bola dengan menangkapnya. Play berikutnya akan dispot di point dimana kicking team menangkap bola. .
Pasal 9 : First down
Offense diberi 4 downs untuk melewati satu zone ke zone berikutnya (satu zone adalah jarak antara dua primary marker). Pinggang pemain harus melewati first down line untuk mendapatkan first down dan Goal line untuk mendapatkan Touchdown. Pada down ke 4 tim offense memiliki opsi untuk GO FOR IT atau PUNT. Apabila setelah 4 downs tim offense tidak dapat melewati first down line maka terjadi turnover on downs di tempat bola mati pada play terakhir. Tim offense boleh menggerakkan bola dengan pass atau run. Apabila bola bergerak ke depan hingga melewati garis antar zones karena play atau penalti, tim offense memperoleh 1st down. Apabila bola bergerak ke belakang dan berpindah zones karena play atau penalti, tim offense tidak memperoleh 1st down dan first down line tetap pada garis sebelumnya. .
Pasal 10 : Fumble
Bola yang terlepas dari tangan ball carrier boleh di recover baik oleh tim offense maupun defense selama BELUM menyentuh tanah. Pada saat bola di udara, tidak dibenarkan menampar, menendang, atau mendorong bola ke arah goal line, kecuali oleh defense ke arah pemain lain untuk membantu menangkap. Bola harus ditangkap. Apabila bola menyentuh tanah, bola dinyatakan dead ball dan tidak boleh diperebutkan. Hal ini untuk menghindari cedera. .
Pasal 11 : Dead Ball dan Huddle
Official mengumumkan dead ball yang mengakhiri play dengan satu peluit panjang pada akhir first down dan second down, dan tiga peluit pendek pada akhir third down. Ball carrier berkewajiban mengembalikan bola sesegera mungkin kepada official. Bola tidak boleh dibawa ke huddle (warning unsportmanlike conduct). Setelah official selesai menempatkan bola, official akan menginformasikan pada kapten tim offense bahwa ball spotting telah selesai dilakukan dan huddle clock dimulai. .
Pasal 12 : Line of Scrimmage (LOS)
Line of scrimmage (LOS) adalah garis dimulainya play. Ditandai secara virtual dengan perpanjangan garis hitam dari spotter ke sisi-sisi lapangan. Jumlah Pemain Offense yang berada di LOS adalah bebas. (3 line + 4 skills). Pemain defense harus menjaga jarak 1 YARD dari LOS (± 1mtr). Offensive dan Defensive line diperbolehkan untuk memakai 2 point stance atau 3 point stance kecuali Center offensive linemen yang melakukan snap. Offensive dan Defensive linemen harus berhadapan 3 vs 3 di LOS. Defensive linemen berjumlah 3 orang, Defensive lineman boleh hanya 2 orang bilamana jumlah tim kurang dari 8 orang. dengan persetujuan team lawan dan referee. Defensive linemen harus berhadapan dengan Offensive linemen. (Posisi badan/sebagian dari badan DL harus berada dan masuk di dalam lebar pundak pemain OL), jika tidak akan dikenakan penalty Illegal Formation. Stance defensive linemen tidak harus mengarah lurus ke Offensive linemen di hadapannya. .
Pasal 13 : Shift & Motion
Shift adalah perubahan simultan oleh 2 pemain offense atau lebih setelah bola siap dan sebelum snap. Pemain dari tim offense harus sudah dalam posisi yang tetap (tidak bergerak) setelah diucapkan kata SET oleh QB. Pergerakan yang diperbolehkan setelah Set adalah Motion. Hanya 1 pemain offense yang boleh melakukan in motion pada saat bola terangkat dari tanah dan gerakannya harus berlawanan dengan atau paralel dengan goal line. Bila ada 2 pemain yang bergerak maka akan dikenakan penalti seperti false start. .
Pasal 14 : Snap dan Encroachment Offside
Quarterback HARUS mengatakan aba-aba SET dan snap HARUS dilakukan pada HUT/HIKE pertama untuk memudahkan official dan mencegah terjadinya false start/encroachment (tidak ada fake HUT). Tidak boleh ada teriakan hut selain oleh quarterback. Quarterback BOLEH mempergunakan SILENT SNAP setelah mengatakan SET. Encroachment terjadi apabila pemain dari tim defense melewati line of scrimmage dan menyentuh pemain tim lawan sebelum bola terangkat dari tanah. Pemain Defense tidak boleh berteriak atau melakukan suatu gerakan yang dapat memancing pemain offense untuk bergerak sebelum QB mengatakan HUT. (unsportmanlike conduct). Offside terjadi apabila pemain dari team defense terlebih dahulu melewati line of scrimmage KETIKA bola terangkat. Pemain yang berada di LOS tidak boleh bergerak/mengubah stance sebelum bola terangkat. False Start terjadi apabila pemain dari team offense terlebih dahulu melewati LOS atau melakukan gerakan sebelum bola terangkat. .
Pasal 15 : Snap
Setelah official mengumumkan ready for play (dengan tanda meletakan bola pada garis LOS utk di snap), tim offense memiliki 30 detik untuk melakukan snap. Snap hanya boleh dilakukan oleh center dengan formasi shotgun atau undercenter. Snap boleh dilakukan langsung ke pemain offense manapun selama ia berada di belakang formasi Offensive Linemen (OL). Bad snap akan dihitung sebagai fumble dan bola dinyatakan dead pada saat pertama kali menyentuh tanah. .
Pasal 16 : Blocking
Blocking dilakukan dengan tangan terbuka (open hand), tidak mengepal atau menggunakan sikut. Open means open hands extended from the elbow, notloaded-up from the sides. Line block harus dilakukan dari arah depan. Lineman boleh bergerak menyesuaikan posisi dengan datangnya rush selama ia tidak mendorong dari belakang/clipping/holding. Receiver dan pemain offense lainnya dapat melakukan block pada run play dan setelah terjadi pass completion tapi tidak boleh saat atau sebelum pass dilakukan. Blocking diluar LOS dilakukan dengan open hand forward block. Bump and Run: Bumping dapat dilakukan berkali-kali selama di dalam jarak5 yards dari LOS (Line Of Scrimmage). Bila terjadi diluar dari5 yards terkena penalty. .
Pasal 17 : Passing
Hanya boleh terjadi satu forward pass (live ball yang dilempar ke arah endzone lawan) dalam setiap play dan forward pass hanya boleh dilakukan dibelakang LOS. Forward pass dapat dilakukan oleh semua pemain offense kecuali linemen, selama ia berada di belakang LOS. Tidak ada batasan dalam melakukan lateral pass atau backward pass. Setelah bola melewati LOS, forward pass tidak boleh dilakukan sekalipun pemegang bola kembali ke belakang LOS untuk melakukan pass. Backward pass yang menyentuh tanah dinyatakan sebagai fumble dan bola dianggap mati pada saat menyentuh tanah sebagai milik passer dan tidak boleh diperebutkan. Backward pass yang keluar lapangan dalam playing field menjadi milik passer dan dinyatakan mati di titik keluar lapangan. Apabila backward pass keluar dari lapangan di belakang goal line ia dihitung sebagai safety. .
Pasal 18 : Rushing the Quarterback
Sack dilakukan dengan menarik FLAG quarterback. Rusher dilarang melakukan kontak dengan quarterback dalam usaha men-deflag. Bila terjadi, penalty Roughing The Passer. Automatic first down + Loss15 yards. Rusher tidak diperbolehkan untuk berusaha ‘mem-block passing’. (safety reason), kecuali dilakukan dibelakang LOS atau terdapat offensive player didepannya. Rusher tidak diperbolehkan untuk menyerang bola untuk force fumble. Apabila pass dan sack terjadi bersamaan, sack dianggap tidak terjadi. Play akan diteruskan. Penilaian mengenai ini diserahkan ke judgement referee. Quarterback tidak diperbolehkan membuang bola untuk menghindari sack (intentional grounding). Referee akan menentukan apakah quarterback membuang bola dengan sengaja ke lapangan kosong atau keluar lapangan (tidak untuk ditangkap receiver). .
Pasal 19 : Ball carrying
Ball carrier harus berusaha menghindari terjadinya contact. Tanggung jawab mencegah terjadinya kontak berada sepenuhnya di tangan ball carrier. Apabila terjadi kontak, official akan menentukan apakah ball carrier sudah melakukan usaha untuk menghindari kontak atau tidak (unavoidable contact). Stiff Arm berarti ball carrier melakukan kontak aktif dengan defender dan oleh karenanya termasuk dalam peraturan di atas. (penalty masuk ke flag guarding) Ball carrier tidak boleh melakukan SPIN untuk menghindari deflagging (safety reason) Ball carrier tidak boleh melindungi flagnya dengan tangan, lengan, kepala, atau bola. Deflagger harus mendapatkan akses yang bebas untuk melakukan deflagging apabila flag berada dalam jangkauannya. Ball carrier tidak boleh melakukan DIVE untuk alasan keamanan. (safety reason) Pada 2 menit terakhir tiap half, ball carrier tidak boleh membuang bola ke luar lapangan dengan sengaja (intentional out of bounds fumble) untuk menghentikan waktu. Waktu hanya akan berhenti apabila salah satu kaki ball carrier keluar dari lapangan. (penalty:5 yardsfrom POI, unstopped time) Apabila terjadi fumble sebelum ball carrier masuk ke endzone lawan dan bola jatuh di endzone, bola tersebut dinyatakan mati pada titik terjadinya fumble dan bukan pada titik bola menyentuh tanah (endzone). .
Pasal 20 : Pass Interference
Pass interference berlaku untuk pass yang berasal dari belakang LOS baik forward maupun lateral pass. Setelah pass dilakukan, baik receiver maupun defender tidak boleh menyentuh secara aktif pemain tim lawan sebelum salah satu dari keduanya menyentuh bola (pass interference). Stripping the ball (berusaha menjatuhkan bola dari posession receiver atau defender) tidak boleh dilakukan apabila bola telah tersentuh kedua tangan dan berada dalam posisi posession (receiver have control of the ball). Apabila receiver telah mendapatkan kontrol atas bola, defender harus mengincar flag, bukan bola. Defender maupun receiver tidak dibenarkan menghalangi pandangan lawan ke arah bola dengan tangannya. .
Pasal 21 : Receiving
Semua pemain boleh menangkap pass kecuali Offensive Linemen (OL). Selain OL, pemain offense maupun defense memiliki hak yang sama untuk memperebutkan pass. Offensive linemen boleh menyentuh bola setelah pass apabila bola telah tersentuh pemain lain (deflected ball) Pada saat melakukan catch, kedua kaki pemain harus berada di dalam dan menyentuh lapangan. Bola boleh tersentuh lebih dari satu orang baik pemain offense maupun defense sebelum tertangkap. Apabila pemain defense dan offense menangkap bola secara bersamaan, bola harus diperebutkan sebelum kaki pemain menyentuh tanah. Apabila setelah kaki pemain menyentuh tanah, bola masih dipegang lebih dari satu orang, bola menjadi milik offense. Apabila bola terlepas sebelum receiver mendapatkan kontrol atas bola, bola dinyatakan mati saat menyentuh tanah sebagai incomplete pass. Apabila bola terlepas setelah berada dalam kontrol receiver maka dinyatakan sebagai fumble. Fumble dinyatakan mati saat menyentuh tanah dan play dilanjutkan dari tempat terjadinya fumble. There are no FORWARD fumbles – fumble kedepan akan di-spot dari point terakhir pinggang pembawa bola. .
Pasal 22 : Deflagging
Tackle hanya dilakukan dengan cara deflagging. Ball carrier dinyatakan down by deflagging apabila flag terlepas. Ball carrier yang terjatuh tanpa deflagged dinyatakan down bila disentuh satu tangan oleh defense. Ball carrier yang terjatuh boleh terus menggerakkan bola ke arah endzone apabila ia tidak tersentuh oleh pemain defense. Defender tidak boleh menggenggam (bukan menyentuh) bagian badan atau pakaian ball carrier, atau melingkari badan ball carrier dengan tangan. Dalam usaha melakukan deflagging, defender boleh melakukan kontak ringan dengan daerah badan di atas pinggang atau pundak ball carrier tapi tidak boleh menyentuh bagian leher atau kepala ball carrier. Defender tidak boleh menggenggam, mendorong, atau menjatuhkan ball carrier. Defender hanya boleh melakukan deflagging setelah receiver menyentuh bola pertama kali. Illegal deflagging terjadi apabila defender melakukan deflagging sebelum pemain menyentuh bola. Apabila hal ini terjadi play akan dilanjutkan dan pemain tanpa flag dinyatakan down apabila tersentuh dengan satu tangan. Apabila tanpa sengaja flag pemain terlepas saat play telah dimulai, pemain tersebut dinyatakan down apabila tersentuh dengan satu tangan. Defender boleh melakukan diving HANYA APABILA diperlukan untuk melakukan deflagging, apabila pada saat diving terjadi excessive contact dengan ball carrier, diberlakukan foul tackle. Deflagger tidak bergerak dari tempatnya melakukan deflagging dan mengangkat flag di atas kepala untuk memudahkan official menentukan tempat terjadinya deflagging. Deflagger wajib mengembalikan flag kepada pemiliknya atau team lawan pada saat play berakhir. Setelah terjadinya touchdown, official akan mengecek apakah flag yang dipakai ball carrier dapat dilepaskan dengan satu sentakan keras. Apabila flag tidak dapat terlepas, play tersebut harus diulang dari titik awal play. Special Note : Deflagging berarti defender berhasil menarik flag ball carrier dan memegang flag tersebut. Apabila defender luput dalam usaha deflagging namun berhasil men-stripping flag ball carrier. Maka down akan di spot dimana flag ball carrier terjatuh. .
Pasal 23 : Punting
Team captain offense harus memberi tahukan kepada official apabila mereka ingin melakukan punt segera setelah official mengumumkan play siap dimulai. Pemain offense tidak boleh melewati LOS sebelum bola ditendang. Pemain defense berada minimal10 yarddi depan LOS dan tidak boleh bergerak melewati garis tersebut sebelum bola ditendang. Dengan demikian tidak akan terjadi blocked punt. Fake punt tidak boleh dilakukan. Formasi defense sebelum punt dilakukan tidak ditentukan, pemain defense boleh berada di bagian manapun di sisi lapangannya selama tidak menyebrangi daerah netral sepanjang10 yarddi depan LOS. Penerima punt boleh mengembalikan bola sejauh mungkin ke arah endzone lawan setelah menangkap bola. Apabila bola terlepas dari tangan ball carrier, bola dinyatakan mati pada saat menyentuh tanah. Apabila punt melewati goal line, maka dinyatakan touchback dan play dimulai di garis20 yardreceiving team. Apabila punt keluar dari lapangan (out of bound) maka play dimulai dari titik dimana bola keluar dari lapangan. Tidak ada muffed ball/fumble pada punt: Apabila bola telah menyentuh anggota badan apapun dari seseorang dari receiving team, maka bola dinyatakan mati dan akan dispot di point of contact atau poin terakhir bola berhenti/out of bounds (yang lebih merugikan bagi receiving team) Pemain kicking team dapat mematikan bola yang jatuh di luar jangkauan receiving team dengan cara menyentuh bola setelah bola berhenti bergerak. .
Pasal 24 : Protest Procedure
Protes hanya dilakukan oleh manajer/coach/team captain dan dilakukan sebelum play berikutnya dengan memiliki satu copy rulebook. Apabila keputusan official sesuai dengan peraturan dalam rulebook, tim yang melakukan protes akan kehilangan 1 time-out. Hasil pertandingan adalah final dan tidak dapat diganggu gugat. .
Pasal 25 : Fouls and Penalties
Keputusan foul hanya dapat dipertanyakan oleh kapten tim yang melakukan foul. Official yang menyatakan foul harus mengumumkan nomor pemain dan pelanggaran yang dilakukan. Adadua jenis penalti dalam football: DEAD BALL FOUL : penalti yang memberhentikan permainan. LIVE BALL FOUL : penalti yang tidak memberhentikan permainan. Memiliki option ditolak (decline) atau diterima (accept) keputusan wasit tersebut oleh team lawan. Apabila terjadi DEAD BALL FOUL (penalti yang memberhentikan permainan), maka referee akan meniup peluit, melempar bendera dan memberhentikan permainan, dan penalti langsung diberlakukan. Apabila terjadi LIVE BALL FOUL (pelanggaran yang tidak memberhentikan permainan), official melempar bendera ke tanah tapi membiarkan play terus berlangsung (tidak meniup pluit sebelum play tersebut berakhir). Pada akhir play official melemparkan pilihan pada kapten tim lawan apakah foul tersebut di accept (pemberlakuan penalti) atau decline (menerima hasil play tersebut). Keputusan pertama yang diambil tidak dapat diubah kembali. Apabila bola bergerak maju hingga melewati garis pemisah antar zones karena penalti yang dilakukan defense, tim offense mendapatkan 1st down. Apabila kedua tim melakukan foul pada satu play (double foul), play tersebut harus diulang. Half the distance rule: Penalti tidak dapat menggerakkan bola lebih dari setengah jaraknya ke endzone kecuali dispesifikasi sebelumnya, apabila penalti lebih besar dari setengah jarak bola ke endzone, maka bola diletakkan di setengah jarak antara titik bola sebelumnya dengan endzone. Apabila tim offense melakukan foul dan penalti memundurkan bola hingga ke belakang endzone tim offense, berlaku safety. Apabila tim defense melakukan live ball foul di daerah endzonenya dan penalti memajukan bola hingga ke belakang endzone tim defense, play dimulai di 1 yard line. Foul on a score: Apabila terjadi foul oleh pemain offense dalam play yang berakhir dengan touchdown, acceptance kapten tim defense akan foul tersebut membatalkan touchdown. Apabila terjadi foul oleh pemain defense dalam play yang berakhir dengan touchdown, foul tersebut di decline secara otomatis dan play dihitung touchdown. Foul Prior to a try: Apabila terjadi foul setelah touchdown dan sebelum point conversion, penalti diberlakukan dengan basic spot pada titik dimulainya point conversion Multiple Live ball fouls: Apabila salah satu tim melakukan lebih dari satu foul pada live ball, hanya salah satu foul tersebut yang dapat dikenakan penalti (yang menggerakkan bola paling jauh). Apabila terjadi unsportsmanlike conduct, penalti diberlakukan dari titik hasil play. Multiple Dead ball fouls: Apabila salah satu tim melakukan lebih dari satu foul pada dead ball, diberlakukan penalti untuk masing-masing foul tersebut sesuai dengan urutan terjadinya. Unsportsmanlike conduct diberlakukan dari basic play spot. Dead Ball Foul untuk OFFENSEdiatur sebagai berikut : Offside | Loss of 5, repeat down : Pemain melewati bagian lapangannya pada saat terjadi snap False Start | Loss of 5, repeat down : Pemain offense melewati bagian lapangannya sebelum terjadi snap, offensive linemen bergerak dari stance sebelum terjadi snap Illegal Motion | Loss of 5, repeat down : Lebih dari satu pemain offense bergerak pada saat snap Delay of game | Loss of 5, repeat down : Offense belum melakukan snap setelah 35 detik setelah peluit tanda ready for play dibunyikan Too Many Man on The Field | Loss of down : Lebih dari 8 pemain di lapangan pada saat break huddle, lebih dari 5 pemain di LOS Dead Ball Foul pada DEFENSEdiatur sebagai berikut: Encroachment | Loss of 5, repeat down : Defensive linemen bergerak maju dan menyentuh pemain offense sebelum snap. Live ball foul dapat diterima atau ditolak tim lawan dan merupakan keputusan kapten tim lawan. Live ball Foul untuk offensediatur sebagai berikut: Offensive Pass Interference | Loss of 10 from the LOS, loss of down : Screening atau menghalangi pandangan pemain lawan dengan tangan. Pemain offense mendorong pemain defense untuk menciptakan separation, atau memblok pemain defense setelah bola diudara untuk menciptakan separation bagi rekan setimnya. Illegal forward pass | Loss of 5 from the LOS, loss of down : Pemain offense melakukan pass setelah melewati LOS, atau terjadi forward pass kedua pada play yang sama. Flag guarding | Ball is dead at POI, loss of 5 from POI, loss of down. : Pemain menggunakan tangan atau bagian tubuh lainnya untuk mencegah pemain defense melakukan deflagging Intentional Grounding | loss of 5 from LOS, loss of down : Quarterback membuang bola ke luar lapangan atau ke tanah untuk menghindari sack Offensive holding | Loss of 10, repeat down : Pemain offense menahan pemain defense, baik dengan melakukan genggaman pada badan atau pakaian Ball carrier initiated contact | Ball is dead. Loss of 10 from POI, loss of down : Ball carrier memulai contact dengan defender, termasuk melakukan stiff arm Helping the carrier | Ball is dead at POI. Loss of 10, loss of down : Membantu ball carrier mendapatkan extra yardage dengan mendorong atau menarik ball carrier Personal Foul | Loss of 15 yards from LOS, loss of down : Yang termasuk dalam personal foul adalah tindakan-tindakan yang menjurus kasar atau tidak sportif seperti menjegal lawan, mendorong lawan setelah dead ball, memukul, memprotes wasit secara berlebihan, membanting lawan, menabrak lawan dengan sengaja, atau segala tindakan lain yang menurut wasit berada di luar batas sportifitas dan/atau membahayakan pemain lain. Illegal Blocking Down The Field | Loss of 5 from LOS, loss of down : Pemain melakukan block melewati batas5 yards dari defense dalam pass play. Live ball Foul untuk defensediatur sebagai berikut: Offside | Loss of 5, repeat down : Pemain defense berada kurang dari1 yard dari ball spot pada saat snap, defensive linemen bergerak maju. Defensive Pass Interference | At POI, automatic first down. If occur in endzone ball placed at defensive team 1 yard line. : Screening atau menghalangi pandangan pemain lawan dengan tangan. Pemain defense mendorong pemain offense untuk menciptakan separation, atau memulai kontak lebih dari5 yards dari LOS, atau terlihat mengincar pemain lawan. Dalam perebutan pass, yang menjadi incaran adalah bola. Tackle | Loss of 15 from POI, automatic first down : Pemain defense dengan sengaja melakukan tackle. Termasuk dalam tackle: hurdling, diving, tripping, any body contact that is not open hand. Defensive holding | Loss of 10 from POI, repeat down if not yet first down : Pemain defense menahan pemain offense, baik dengan melakukan genggaman pada badan atau pakaian Roughing the Passer | Loss of 15 from LOS, automatic First Down. : Pemain defense sebagi rusher melakukan kontak dengan quarterback dalam usaha men-deflag maupun mem-block passing. Illegal Formation/Too Many Man on The Field | Loss of 5, Loss of down : Lebih dari 8 pemain di lapangan pada saat break huddle atau defensive lineman tidak berhadapan dengan offensive lineman. Personal Foul | Loss of 15 yards from LOS, loss of down : Yang termasuk dalam personal foul adalah tindakan-tindakan yang menjurus kasar atau tidak sportif seperti menjegal lawan, mendorong lawan setelah dead ball, memukul, memprotes wasit secara berlebihan, membanting lawan, menabrak lawan dengan sengaja, atau segala tindakan lain yang menurut wasit berada di luar batas sportifitas dan/atau membahayakan pemain lain. Pelanggaran-pelanggaran berikut dapat dikenakan pada kedua tim: Stripping the ball | Loss of 10 from POI : Mengincar bola yang sudah berada dalam possession ball carrier. Fair catch interference | Loss of 5 from POI : Menggangu catch receiver setelah sinyal fair catch pada kicking play. Not handling ball | Loss of 5, repeat down : Ball carrier tidak menyerahkan bola pada official pada saat play berakhir. Not handling flag | Loss of 5, repeat down : Deflagger tidak menyerahkan flag pada pemiliknya pada saat play berakhir. Flag covering | Loss of 5, repeat down : Flag tertutup oleh kaos, handuk atau benda apapun sehingga menyusahkan deflagging. Illegal use of Timeout | Loss of 5, loss of down : Tim meminta time out padahal sudah tidak memiliki jatah time out Pelanggaran yang belum terangkum dalam penjelasan di atas dikenakan penalty5 yardsdan repeat down jika penalty tersebut tidak menghasilkan first down. Pemain dapat dikeluarkan dari pertandingan (EJECTED) apabila official menganggap pemain: Secara sengaja menggunakan kepalan tangan, menendang, atau menyerang dengan lutut. Menghina pemain lain/official. Bermain kasar dan/atau tidak sportif. .
Pasal 26 : Perkelahian
Memisahkan perkelahian bukan menjadi tanggung jawab official. Pada saat perkelahian terjadi official akan meniup satu peluit panjang sebagai peringatan dan meninggalkan lapangan setelah peluit selesai dibunyikan. Apabila setelah peringatan dibunyikan, pelatih/team captain tidak bisa mengendalikan situasi maka pertandingan akan diakhiri. Tim yang memulai perkelahian akan dianggap kalah. Pertandingan kemudian akan diakhiri dengan nilai tim yang memulai perkelahian mendapat nol dan tim lawan mendapatkan nilai yang telah diperolehnya.

Sumber : Facebook